Minggu, 20 Juni 2010

PALESTINA - ISRAEL 4
Dari Masa ke Masa


1967 ¤ Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syiria selama 6 hari dengan dalih pencegahan. Israel berhasil merebut Sinai dan jalur Gaza (Mesir), dataran Tinggi Golan(Syiria), Tepi Barat dan Yerusalem(Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena informasi dari CIA. Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menhan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia di udara.

1967, November ¤ Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaikan secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969 ¤ Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpili sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
1970 ¤ Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Hussein mengusir markas PLO dari Yordania. PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober ¤ Mesir dan Syiria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syiria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu AS. Presiden Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.
1973, 22 Oktober ¤ Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi 338, untuk genjatan senjata, pelaksanaan resolusi 242, dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977 ¤ Pertimbangan ekonomi (perang memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa berkonsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena politiknya ini, belakangan Sadat dibunuh (1982).
1978 ¤ Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Menjajik otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. Namun Israel tetep menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merawa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tak menguntungkan Israel.

1980 ¤ Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerusalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
1982 ¤ Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabran dan Shatila. Pelanggaran atas batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena veto AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkean pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya, dan Tunis.

1987 ¤ Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakan Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.


1988, Desember ¤ AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB no. 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.
1991, maret ¤ Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan "menikah dengan revolusi Palestina".

1993, September ¤ PLO-Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberi hak otonomi kepad PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah "land for peace" (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu di dikecam keras dari pihak utara-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan 'fatwa' untuk mendukung perdamaian. Setelah kekuasaan didaerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti-Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.
¤¤Yasser Arafat, Yitzak Rabin, dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

Tidak ada komentar: